Asal Usul Vegetarian
Asal Usul Vegetarian
Vegetarian ternyata sudah ada sejak dulu. Sejarah mencatat, vegetarian sudah dipraktikkan di India sebagai ritual keagamaan sejak tahun 2000 Sebelum Masehi (SM). Penganut Hindu dan Jainisme idealnya memang hidup ala vegetarian bahkan vegetarianisme menjadi suatu hal yang trendi di tahun 1960-an.
Merunut pada kisaran tahun 500 SM, Pythagoras, seorang ahli matematika
Yunani, merupakan seorang vegetarian dan salah satu orang yang mengajarkan pola makan tanpa daging. Selain dikenal sebagai penemu Teori Emas dan Segi Empat serta
perumus keselarasan dan keharmonisan Pythagoras, dia juga seorang rohaniwan dan
rasul vegetarian.
Pythagoras mendirikan sekolah rohani yang mengajar 6.000 murid dan pengikut, di mana semuanya menjalani pola makan tanpa daging. Selama ± 2.400 tahun dari era Pythagoras sampai sekitar tahun 1800-an-saat kata "vegetarian" belum ditemukan, kaum vegetarian dikenal sebagai kaum Pythagoras dan pola makan nabati disebut sebagai pola makan Pythagoras.
Istilah vegetarian sendiri mulai dipopulerkan untuk pertama kalinya pada 30 September 1847 oleh Joseph Brotheron, di Northwood Villa, Kent, Inggris. Saat itu terbentuk pula satu komunitas vegetarian di Inggris. Vegetarian sendiri berasal dari bahasa Latin vegetus yang berarti keseluruhan, sehat, segar, dan hidup.
Pada akhir 1800-an, terbentuklah Federal Vegetarian Union untuk mewadahi masyarakat (kalangan) tersebut. Seiring berjalannya waktu, nama perkumpulan tersebut diganti dengan International Vegetarian Union, yang berdiri pada tahun 1908, dan tetap aktif sampai sekarang.
Namun, gerakan vegetarian belum benar-benar mendapatkan momentum di dunia barat sampai pertengahan abad kesembilan belas. Tokoh kelompok feminis Amerika termasuk Susan B. Anthony dan Bronson Alcott, ayah dari penulis Louisa May Alcott, adalah salah satu tokoh pergerakan vegetarian.
Sementara di Asia, tradisi tidak makan daging memanjang kembali lebih jauh asal- usulnya dapat ditelusuri ke agama timur, seperti Hindu dan Buddha. Buddha, yang kerap diidentikkan dengan vegetarian, sebenarnya tidak melarang pengikutnya untuk
makan daging. Namun, beberapa aliran seperti Mahayana memang menganjurkannya. Selain alasan agama, ada juga yang memilih menjadi vegetarian karena etika. Mereka berkeyakinan, membunuh hewan berarti melakukan tindakan-tindakan jahat. Selain kejam, ada yang menganggap bahwa memakan hewan memberikan pengaruh sifat kehewanan pada yang memakannya.
Konsumsi daging mendorong manusia untuk "membunuh" (hewan). Padahal, membunuh adalah suatu pelanggaran. Ada pula yang berpandangan bahwa dengan memakan daging, manusia menjadi sulit mengendalikan diri. Kedamaian dan kebahagiaan pun tak akan datang.
Sampai saat ini, banyak sekali penganut vegetarian, entah karena alasan religi,
kepercayaan, maupun kesehatan. Banyak pula tokoh terkenal yang ternyata merupakan
vegetarian, sebut saja Albert Einstein, Isaac Newton, Leonardo Da Vinci, Nikola Tesla,
Aung San Suu Kyi (pemenang Nobel Perdamaian pada tahun 1991), Demi Moore, Justin
Timberlake, Tobey Maguire, Kate Winslet, Alicia Silverstone, dan Richard Gere. Sementara
untuk Indonesia, ada Dewi Lestari, Titiek Puspa,
Sophia Latjuba, Nadya Hutagalung, Ria Warna,
maupun Ray Sahetapy yang hingga kini tetap
setia menjadi vegetarian.
Jenis Vegetarian
Selama ini vegetarian identik dengan pantang makan daging, itu pemikiran yang kurang tepat. Menjadi vegetarian bukan berarti tidak boleh makan daging. Lebih tepatnya lagi, tergantung pada kelompok vegetarian yang dianut.
Vegetarian tergolong dalam beberapa kelompok dan tak sama satu sama lain dalam
menjalani diet. Pengelompokan penganut vegetarian terbagi dalam beberapa kelompok, antara lain: Semi-Vegetarian, kelompok ini paling longgar dibanding jenis vegetarian yang lain. Kelompok ini pantang makan daging merah namun masih memperbolehkan makan
daging unggas. Lacto-Vegetarian, kelompok ini, selain me- ngonsumsi bahan makanan nabati, masih me- ngonsumsi susu dan olahannya, seperti yoghurt dan keju.
Ovo-Vegetarian, kelompok ini masih mengon- sumsi telur.
Lacto-Ovo Vegetarian, kelompok ini masih mau memakan telur dan susu.
Vegetarian Pesco, kelompok ini diperbolehkan
Wortel "haram" hukumnya bagi vegetarian fluctarian.
menyantap ikan, namun produk nabati tetap merupakan makanan utama. Vegetarian Fluctarian, kelompok ini pantang produk hewani dan tanaman yang langsung mati saat dipanen, seperti lobak dan wortel. Penganut vegetarian fluctarian ini berisiko kekurangan zat gizi.
Vegan, kelompok ini sama sekali tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan. Vegan adalah golongan vegetarian murni, mereka sama sekali tidak menyantap daging, susu, telur, dan hasil olahannya. Mereka hanya makan makanan yang berasal dari nabati. Jika tidak pintar-pintar mengatur pola makan dengan memperhatikan kecukupan gizi tubuh, kelompok ini bisa rawan akan kekurangan zat gizi tertentu, mengingat produk hewani yang dipantangkan merupakan sumber protein, vitamin, dan beragam mineral yang baik.
Mengenal Jenis Bahan Makanan Pengganti Daging
Tak perlu kuatir, menjadi vegetarian bukan berarti tak bisa menikmati sate ayam, empal, rendang sapi, ayam goreng balado, bakso, burger, pizza, maupun sushi. Kita tetap bisa menyantap makanan tersebut, namun jelas bukan dengan daging asli, tapi dengan daging ala vegetarian. Jangan khawatir, daging ini aman karena terbuat dari bahan nabati umumnya terbuat dari kacang kedelai, jagung, dan tepung terigu dan rasanya pasti tetap nikmat.
Berikut ini beberapa "daging" bagi para vegetarian:
A Gluten. Ini adalah daging tiruan yang paling populer di kalangan vegetarian, selain bisa dibuat sendiri di rumah, gluten bisa diolah menjadi beraneka macam masakan daging, seperti rendang, bakso, sate, empal, dan lain-lain. Gluten terbuat dari tepung terigu yang diuleni hingga kalis, lalu dibilas berkali-kali hingga dihasilkan sari pati tepung yang bertekstur kenyal seperti daging.
Proteina. Terbuat dari jagung dan memiliki rasa yang gurih. Di pasaran, terdapat tiga pilihan bentuk, yaitu cincangan, kasar, dan irisan. Cara pengolahannya sangat mudah, rendam dengan air panas, jika sudah mengembang, bilas (dan sedikit diremas-remas) dengan air hingga bersih, dan siap diolah dengan bumbu.
A Kaki jamur. Jamur tiram, jamur kancing, jamur hioko, dan semua jenis jamur adalah salah satu jenis tanaman yang rasa dan bentuknya jika sudah diolah hampir menyerupai daging,
rasanya pun dijamin sama nikmatnya. Jamur tiram atau oyster mushroom termasuk jamur favorit, memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin B2, vitamin B1, fosfor, besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Jika membeli jamur dalam bentuk segar, sebaiknya jamur tersebut segera dimasak atau disimpan di dalam lemari es selama maksimal sehari. Jamur tiram ini mengandung banyak air, sehingga mudah busuk. Saat membeli, pastikan warnanya masih putih bersih, teksturnya kering, dan baunya tidak apek. Jika warnanya sudah agak kecokelatan, maka jamur tersebut sudah tidak layak konsumsi, dan jika dimasak, rasa dan aromanya tidak sedap.
Ham vegetarian, otak-otak, drumsteak, nugget ayam, steak, bebek, dan chasio. Ini merupakan daging yang sudah diproses secara teknologi oleh pabrik dan umumnya terbuat dari kedelai. Biasanya sudah dikemas dalam keadaan beku dan dijual di toko-toko bahan makanan vegetarian.
Ikan asin, bakso ikan, udang, cumi-cumi, dan seafood nabati. Bahan dasarnya dari gluten, hanya saja ada penambahan rumput laut dalam pengolahanannya, sehingga rasanya nyaris seperti daging yang berasal dari laut.
Tidak sulit untuk mendapatkan daging vegetarian alias daging tiruan. Daging- daging tersebut biasanya tersedia di restoran, rumah makan vegetarian, bahkan dapat ditemukan di beberapa supermarket. Daging-daging vegetarian pun bisa dibuat sendiri di rumah.
Gluten adalah salah satu daging vegetarian yang bisa dibuat sendiri di rumah. Berikut ini adalah panduan untuk membuat gluten:
Gluten Segar Buatan Sendiri
Bahan:
A9 mangkuk tepung
3 mangkuk air
Cara Membuat:
1. Campur tepung dan air, buatlah adonan yang keras. Remas-remas selama 10 menit. 2. Rendam dalam air selama 30 menit atau lebih.
3. Remas-remas adonan untuk melepaskan patinya. Buang air pati, bilas di bawah kran hingga terdapat gluten sebanyak setengah adonan semula.
4. Bagi gluten dalam 4 bagian, rebus dalam air selama 40 menit.
Catatan: 9 mangkuk tepung kira-kira sama dengan 1200 gram. Tanpa bumbu, gluten tidak memiliki rasa.
Farid Akbar Maulana
Farid Akbar Maulana